Sangatta – Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Pemkab Kutim) memutuskan untuk merebut kendali proyek perbaikan Jalan Poros Sangatta-Rantau Pulung dari PT Kaltim Prima Coal (KPC) setelah merasa tidak puas dengan kemajuan proyek yang lambat. Keputusan ini menimbulkan kekhawatiran tentang dampaknya terhadap PT KPC, yang sebelumnya bertanggung jawab atas perbaikan jalan tersebut.
Agusriansyah Ridwan, Anggota Komisi D DPRD Kabupaten Kutai Timur, mengungkapkan bahwa keputusan ini diambil berdasarkan alasan yang kuat.
“Saya yakin pemerintah memiliki pandangan yang berbeda. Disampaikan bahwa kepala daerah sudah berkomentar bahwa komitmen PT KPC itu lambat dan ibaratnya kepala daerah mengatakan itu kurang diterima secara bahasanya,” ucapnya.
Agusriansyah menegaskan bahwa keterlambatan komitmen dari KPC tidak bisa dibiarkan begitu saja. Pemkab Kutim mengisyaratkan akan menilai ulang komitmen dan tanggung jawab KPC terkait proyek perbaikan jalan tersebut.
“Pasti sudah ada konsekuensi dan akan ada evaluasi pemerintah terhadap lahannya,” jelasnya.
Bupati Kutim, Ardiansyah Sulaiman, sebelumnya menyatakan kemarahannya terhadap KPC yang gagal menyelesaikan pembangunan jalan sesuai kesepakatan. Untuk menyelesaikan masalah ini, Pemkab Kutim memutuskan untuk mengambil alih proyek dan menginstruksikan Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang (PUPR) Kutim untuk mengirimkan surat resmi kepada manajemen KPC.
Agusriansyah menambahkan bahwa langkah tegas ini diambil sebagai respons terhadap tuntutan masyarakat yang mendesak agar perbaikan jalan segera dipercepat.
“Jangan sampai ini terlalu lambat, diperlukan akselerasi. Kami juga sudah bertanya-tanya ke pemerintah mengapa kebijakan ini baru dikeluarkan sekarang. Salah satunya tentu merupakan desakan dari masyarakat,” ungkap Agusriansyah.
Dengan langkah ini, Pemkab Kutim berharap dapat segera memperbaiki Jalan Poros Sangatta-Rantau Pulung sehingga masyarakat dapat merasakan dampak positifnya. Selain itu, evaluasi terhadap komitmen KPC diharapkan dapat memastikan agar kejadian serupa tidak terulang di masa depan. Semua pihak terkait diharapkan saling mendukung untuk menemukan solusi yang cepat dan tepat demi kepentingan bersama. ADV