Jakarta – Keluarga besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) berduka atas meninggalnya Sekretaris Jenderal Pengurus Besar PMII (PB PMII), Muhammad Rafsanjani, pada Senin (11/3/2024).
“Innalillahi wa innailaihi rojiun, telah meninggalkan kita Sekjend PB PMII Muhammad Rafsanjani bin KH Cecep Alba, senantiasa dalam limpahan rahmat Allah swt dan keberkahan para pendiri, al faatihah,” ungkap Ketua Kaderisasi Nasional Fachrurizal dalam rilis yang disampaikan di PMII.ID pada Senin (11/3/2024).
Alumnus Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta dan Universitas Indonesia (UI) ini akan disalatkan di kediamannya di Pasar Rebo, Jakarta Timur, sebelum dibawa ke Garut, Jawa Barat, untuk dimakamkan.
“Beliau akan dimakamkan di Pondok Pesantren Pulosari, Kp Jl. Pulosari, RT RW 02/06, Cijolang, Kecamatan Balubur Limbangan, Kabupaten Garut,” tambah Fahcrurizal.
Rafsan, panggilan akrab Muhammad Rafsanjani, lahir di Garut pada 30 Maret 1992. Dia menjabat sebagai Sekretaris Jenderal PB PMII selama periode 2021-2024. Rafsan meraih suara terbanyak kedua sebagai calon ketua umum PB PMII pada Kongres XI di Balikpapan, Kalimantan Timur, tahun 2021.
Setelah menyelesaikan pendidikan menengahnya pada tahun 2010, Rafsanjani, anak dari pimpinan pondok pesantren tertua di Limbangan, Garut, KH Cecep Alba, dan Hj Rd. Mimin Nurganiah Maulani, melanjutkan studi ke Ciputat untuk kuliah di UIN Jakarta.
Pendidikan di pondok pesantren membentuk Rafsan menjadi sosok yang terhubung dengan realitas sehari-hari melalui kata-kata dan perilakunya. Rafsan juga dikenal sebagai sosok yang mencintai ilmu pengetahuan, tanpa mengabaikan ketaatannya terhadap agama.
Pria tersebut meninggal dunia di RS Siloam Lebak Bulus, Jakarta Selatan, setelah dirawat secara intensif selama 3 hari terakhir. Rafsan didiagnosis menderita pneumonia dan virus influenza yang menyerang paru-paru dan jantung.
“Semoga almarhum senantiasa diberikan Nikmat dari Kasih Sayang (Rahmat) Allah Swt. Dan yang ditinggalkan dikuatkan dan mengikhlaskan,” ungkap Fahcrurizal.
Kehilangan Muhammad Rafsanjani adalah duka mendalam bagi PMII dan masyarakat Indonesia, yang telah kehilangan seorang pemimpin yang berdedikasi untuk perjuangan dan pengembangan pemuda. Semoga Allah SWT menerima amal ibadahnya dan memberikan kesabaran kepada keluarga yang ditinggalkannya.