Serupa Namun Tak Sama, Simak Perbedaan Cacar Monyet dan Cacar Air

Banyak orang tidak bisa membedakan antara cacar monyet dan cacar biasa.
Banyak orang tidak bisa membedakan antara cacar monyet dan cacar biasa.

SANGATTA – Banyak orang tidak bisa membedakan antara cacar monyet dan cacar biasa. Meski berpotensi berdampak buruk, mengatasi cacar monyet masih sering dianggap remeh. Padahal hal ini bisa berdampak buruk.

Menurut Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kutai Timur (Dinkes Kutim) dr Bahrani Hasanal  menyebutkan bahwa ada beberapa perbedaan antara kedua jenis cacar ini.

“Penderita cacar monyet biasanya mengalami gejala seperti demam, sakit kepala, nyeri otot dan punggung, pembengkakan kelenjar getah bening, menggigil, mudah lelah, sakit tenggorokan, hidung tersumbat, batuk dan ruam,” ucapnya.

Untuk cacar air gejalanya seperti ruam yang gatal dan seperti lepuh, biasanya muncul di area dada, punggung, dan wajah sebelum kemudian menyebar ke seluruh tubuh.

Dari bentuk bintil juga berbeda, jika pada cacar monyet lesi yang kokoh, mendalam, dan seperti karet. Lesinya jauh lebih kokoh dibandingkan lentingan cacar air yang mudah pecah.

Sedangkan pada bentuk bintil cacar air ruam dalam bentuk bintil yang tipis, rapuh, dan biasanya berisi cairan bening.

“Masa inkubasi cacar monyet 6 hingga 13 hari setelah terpapar, bisa juga antara 5 hingga 21 hari. Durasi penyakitnya 4 hingga 7 hari,” jelasnya.

Cacar air biasanya untuk masa inkubasi 14 hingga 16 hari setelah terpapar, rentangnya 10 hingga 21 hari dan untuk durasi penyakit 2 hingga 4 pekan.

Untuk demografinya cacar monyet Kini lebih banyak ditemukan pada pria dewasa yang berhubungan seksual dengan sesama pria.

“Tetapi semua orang bisa kena, termasuk anak kecil. Sedangkan untuk cacar air untuk demografinya lebih umum dialami oleh anak-anak meski orang dewasa juga bisa kena,” terangnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *