SANGATTA – Masyarakat banyak yang belum mengetahui apa yang dimaksud dengan kanker serviks yang sempat menghebohkan.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kutim, dr Bahrani Hasanal menerangkan bahwa kanker serviks merupakan kanker yang tumbuh pada sel-sel di leher rahim.
“Kanker ini umumnya berkembang perlahan dan baru akan menunjukkan gejala ketika sudah memasuki stadium lanjut. Oleh sebab itu, penting untuk mendeteksi kanker serviks sejak dini sebelum timbul masalah serius.” ucapnya, Senin (5/12/2022).
Bahrani menjelaskan, serviks atau leher rahim adalah bagian rahim yang terhubung ke vagina. Fungsinya adalah untuk memproduksi lendir yang membantu menyalurkan sperma dari vagina ke rahim saat berhubungan seksual.
Serviks juga berfungsi melindungi rahim dari bakteri dan benda asing dari luar. Kanker serviks atau kanker leher rahim adalah salah satu jenis kanker yang paling sering terjadi pada wanita.
“Berdasarkan penelitian pada tahun 2020, ada lebih dari 600.000 kasus kanker serviks dengan 342.000 kematian di seluruh dunia,” ungkapnya.
Di Indonesia, kanker serviks menempati peringkat kedua setelah kanker payudara sebagai jenis kanker yang paling banyak terjadi dari seluruh kasus kanker pada tahun 2020. Tercatat ada lebih dari 36.000 kasus dan 21.000 kematian akibat kanker ini.
Terdapat dua jenis pada kanker serviks yakni Karsinoma sel skuamosa (KSS) dan Adenokarsinoma.
Untuk jenis Kanker Serviks Karsinoma Sel Skuamosa (KSS) adalah jenis kanker serviks yang paling sering terjadi, KSS bermula di sel skuamosa serviks, yaitu sel yang melapisi bagian luar leher rahim.
Sedangkan Adenokarsinoma adalah jenis kanker serviks yang bermula di sel kelenjar pada saluran leher rahim.
“Meski jarang terjadi, kedua jenis kanker serviks di atas dapat terjadi secara bersamaan. Kanker juga bisa terjadi pada sel leher rahim selain sel skuamosa atau sel kelenjar, tetapi hal ini sangat jarang terjadi,” tandasnya.