SANGATTA – Seluruh Puskesmas dan RSUD Sangkulirang di Kabupaten Kutai Timur (Kutim) belum lama ini resmi menyandang status Badan Layanan Umum Daerah (BLUD). Perubahan status untuk pusat layanan kesehatan tersebut sengaja dilalukan oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) agar meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.
Ditemui belum lama ini, Sekretaris Dinkes Kutim Hariyati mewakili Kadinkes, mengaku senang dan mengapresiasi perubahan status menjadi BLUD tesebut. Dia yakin dua sampai tiga tahun ke depan, terlihat kemajuan dari setiap BLUD yang ada. Karena BLUD di Kutim dapat meningkatkan mutu pelayanan kepada masyarakat serta kesejahteraan bagi tenaga kesehatan.
“Sekarang tugas para pimpinan dan pengelola BLUD adalah bagaimana bisa bekerja dengan baik meningkatkan pelayanan,” tegasnya.
Setelah masa pandemi COVID-19, dia berharap seluruh BLUD di Kutim langsung gencar mengimplementasikan program kerjanya masing-masing. Dia mengingatkan tidak ada proses yang dimulai tanpa usaha dari bawah. Dia yakin semua pasti berhasil, jika mau belajar. Selanjutnya dengan BLUD yang memiliki fleksibilitas pelayanan dan pengelolaan program anggaran, diharapkan tak lagi membebani APBD. Mutu pelayanan kesehatan meningkat dan kesejahteraan tenaga kesehatan juga membaik.
Melalui pembentukan BLUD di Kutim, Hariyati berharap pelayanan kesehatan di seluruh Puskesmas dan RSUD Sangkukirang berjalan dengan baik. Demi mendukung upaya Pemkab Kutim dalam meningkatkan opini Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) dari BPK menjadi Wajar Tanpa Pengecualian (WTP).
“Pembentukan BLUD untuk kebaikan bersama, yakni Puskesmas dan masyarakat se-Kutim. Mendukung hal tersebut, regulasi segera diterbitkan termasuk revisi komponen standar pembiayaan BLUD. Sehingga implementasinya tak bermasalah sesuai aturan dari Pemerintah Pusat. Selanjutnya berjalan lancar dan melahirkan inovasi dalam pelayanan kesehatan,” harapnya.
Mewakili layanan kesehatan di Kutim yang sudah menyandang status BLUD di Kutim, Kepala BLUD Puskesmas Kongbeng dr Agus menyampaikan dengan BLUD, Puskesmas sudah bisa mengatur sendiri program dan anggaran. BLUD, muaranya adalah peningkatan pelayanan kesehatan masyarakat. Namun nilai tambahnya program BLUD juga dapat meningkatkan pendapatan. BLUD memang mencari keuntungan, tapi utamanya meningkatkan pelayanan. Sehingga meningkatkan kenyamanan masyarakat. Kemudian pasien nyaman mendapatkan pelayanan kesehatan di Puskesmas.
“Diharapkan BLUD se-Kutim dapat terus melalukan kiat-kiat mendapatkan penghasilan melalui inovasi-inovasi pelayanan kesehatan. Dengan kata lain BLUD semakin mandiri,” katanya.