SANGATTA – Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Kutai Timur (Kutim), dr Bahrani Hasanal ungkap 2.500 kuota vaksin sudah habis.
Padahal beberapa waktu lalu ia mengabarkan bahwa stok vaksin di Kutim kosong mulai dari dosis satu sampai dosis tiga (booster).
2.500 dosis itupun ternyata habis kurang dari sepekan setelah dibagi-bagikan ke 18 kecamatan yang ada. Vaksin tersebut datang setelah Provinsi Kaltim zona merah.
“Mungkin pusat juga berfikir kan, vaksin ini kosong sementara syarat perjalanan harus booster, kadang-kadang kita jadi bingung untuk menjelaskan,” ucapnya.
Belum sepekan ketika vaksin tersebut sampai di Kutim, dirimu langsung membagikan ke 18 kecamatan dan beberapa fasilitas kesehatan yang ada, dan per hari ini sudah kembali kosong.
Namun, Bahrani bersyukur meski Kabupaten Kutim dalam zona merah, gejala dan aktivitas ekonomi mengalami kenaikan.
Geliat perdagangan khususnya sudah mulai berangsur-angsur kembali pulih seperti semula.
“Walaupun varian baru ini 70 kali daya tularnya, tetapi gejalanya ringan, kita tanya dengan yang terkonfirmasi mereka hanya merasakan seperti flu biasa aja,” jelasnya.
Mantan Direktur RSUD Kudungga ini membeberkan menurut beberapa ahli, setelah berlangsung lama virus Covid-19 ini akan kembali ke hewan.