Yan Dorong Peran Aktif Pemuka Agama dalam Sosialisasi Keluarga

DPRD Kutim, Yan.
DPRD Kutim, Yan.

Sangatta – DPRD Kabupaten Kutai Timur, Yan, menganjurkan agar pemuka agama berperan aktif dalam memberikan pendidikan tentang keluarga dan pernikahan. Ia menilai bahwa pendekatan melalui saluran agama dapat memberikan dampak yang lebih mendalam dan efektif dalam masyarakat.

“Memang itu menjadi pokok dasar untuk mensosialisasi, tetapi yang saya lihat yang paling menyentuh dan paling banyak dilakukan ini terkait dengan agama kita. Di umat Kristiani, setiap minggu ada pendidikan keluarga oleh para hamba-hamba Tuhan, sedangkan di kalangan Muslim, setiap minggu di pengajian juga ada acara-acara yang saya lihat sangat efektif,” ungkap Yan.

Ia mencatat bahwa keterbatasan jumlah personel di Kantor Urusan Agama (KUA) menyulitkan mereka untuk melakukan sosialisasi secara luas. Ia menjelaskan bahwa meskipun sosialisasi merupakan tanggung jawab KUA, personel yang terbatas sering kali membuat mereka lebih fokus pada pasangan yang sudah menghadapi masalah, daripada melakukan pencegahan sebelumnya.

“KUA ini kan terbatas sekali orangnya, tidak sanggup lah aparat KUA kita untuk mensosialisasikan ini secara luas, walaupun itu merupakan tugas mereka. Paling mereka mensosialisasikan ke orang-orang yang sudah bermasalah, yang datang untuk konsultasi. Tapi kita mau mengatasi sedini mungkin, sebelum ada persoalan,” ujar Yan.

Yan menekankan bahwa prioritas utama adalah melakukan sosialisasi dini tentang pendidikan keluarga dan pernikahan. Ia percaya bahwa pemuka agama, dengan pengaruh besar dan interaksi rutin dengan masyarakat, memiliki peran krusial dalam memberikan pendidikan tersebut.

“Dengan melibatkan pemuka agama, kita bisa menyampaikan pendidikan keluarga dan pernikahan secara lebih efektif. Mereka rutin berinteraksi dengan jamaahnya dan memiliki pengaruh besar. Ini adalah langkah preventif yang sangat penting untuk menjaga keharmonisan keluarga,” jelasnya.

Yan berharap langkah ini dapat membantu menurunkan angka perceraian dan meningkatkan kesejahteraan keluarga di Kutai Timur. Ia juga mendorong semua pihak untuk bekerja sama dalam sosialisasi pendidikan keluarga, baik dari pemerintah, lembaga agama, maupun masyarakat itu sendiri.

“Dengan kerjasama semua pihak, kita bisa menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pendidikan keluarga dan pernikahan, serta menurunkan angka perceraian. Mari kita bekerja sama untuk kesejahteraan masyarakat Kutai Timur,” pungkasnya.

Saran ini diharapkan dapat menjadi solusi jangka panjang dalam mengatasi masalah keluarga dan meningkatkan keharmonisan rumah tangga di Kabupaten Kutai Timur. ADV

Loading

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *