DPRD Kutim: Perempuan Lebih Pilih Keluarga daripada Politik karena Biaya

DPRD Kutim, Yan.
DPRD Kutim, Yan.

Sangatta – Meski ada upaya untuk meningkatkan partisipasi perempuan dalam politik namu sering dianggap kurang optimal. DPRD Kabupaten Kutai Timur, Yan, menjelaskan bahwa salah satu alasan utama adalah faktor finansial, yang berperan signifikan dalam mempengaruhi keputusan perempuan untuk terjun ke dunia politik.

“Terakhir, kita lihat sistem politik kita saat ini tidak lepas dari yang namanya finansial. Saya melihat perempuan lebih memilih untuk tidak mengeluarkan uang hanya untuk kalah dalam politik,” ujar Yan.

Ia menyoroti bahwa perempuan cenderung berpikir rasional dan mempertimbangkan risiko finansial sebelum terjun ke politik. Mereka sering memilih untuk mengalokasikan dana untuk kebutuhan keluarga daripada berinvestasi dalam kampanye politik yang hasilnya tidak pasti.

“Saya melihat mereka lebih memilih ‘mendingan untuk keluargaku lah’ daripada harus mengeluarkan biaya besar dengan kemungkinan kalah,” jelasnya.

Menurut Yan, faktor finansial merupakan hambatan utama bagi perempuan yang ingin terlibat dalam politik. Meskipun banyak partai politik, termasuk Gerindra, telah berupaya memberikan bimbingan teknis dan pelatihan kaderisasi, masalah finansial tetap menjadi tantangan besar.

“Meski ada bimtek dan pelatihan kaderisasi, finansial masih menjadi kendala utama. Perempuan merasa enggan terlibat jika mereka harus mengeluarkan biaya besar tanpa jaminan kemenangan,” ungkap Yan.

Partai Gerindra memiliki sayap perempuan yang aktif memberikan dukungan dan pelatihan kepada perempuan yang ingin berkarir di politik. Namun, Yan menegaskan bahwa untuk meningkatkan partisipasi perempuan, dukungan finansial juga harus menjadi perhatian utama.

“Dalam upaya meningkatkan partisipasi perempuan, tidak cukup hanya dengan pelatihan. Dukungan finansial juga harus ada agar mereka merasa aman dan yakin untuk terjun ke dunia politik,” kata Yan.

Dengan pengakuan ini, Yan berharap ada langkah-langkah konkret dari pemerintah dan partai politik untuk mengatasi kendala finansial, sehingga lebih banyak perempuan dapat berpartisipasi dan berkontribusi dalam politik, membawa perspektif dan perubahan yang dibutuhkan. ADV

Loading

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You cannot copy content of this page

error: Content is protected !!