Sangatta – pemerintah Kabupaten Kutai Timur senantiasa berkomitmen meningkatkan kualitas layanannya dalam berbagai aspek termasuk dalam dunia pendidikan.
Leni Susilawati Anggraini, Anggota Komisi B DPRD Kutim beberapa waktu lalu dalam sebuah kesempatan menyampaikan bahwa ia sangat menyayangkan lantaran masih ia terima keluhan dari masyarakat terkait tidak tepat sasarannya beasiswa yang diberikan.
Leni mengatakan bahwa pada kesempatan reses yang ia lakukan beberapa waktu lalu masih ia terima keluhan dari orang tua murid khususnya pada tingkatan SD dan SMP di mana beasiswa hanya diberikan pada orang-orang tertentu saja.
“Nah, kebetulan saat reses kemarin banyak orang tua yang mengeluh menyangkut masalah sekolah, khususnya SD dan SMP. Karena yang rata-rata yang mendapatkan beasiswa itu hanya orang dalam,” ujarnya.
Leni mengungkapkan bahwa aduan tersebut ia terima langsung dari masyarakat dengan suasana yang dramatis Di mana mereka menyampaikan hingga diwarnai tangisan. Untuk itu Leni meminta kepada Dinas Pendidikan agar hal tersebut harus segera diperbaiki.
“Mereka sampai menangis Pak ngomong sama saya. Nah, saya minta kepada bapak Kadis, ini kita perbaiki,” tuturnya.
Leni juga menyampaikan bahwa dalam agenda rapat hearing yang ia lakukan beberapa waktu lalu ia masih menerima aduan di mana terdapat sekitar 200 anak yang tidak diterima di SLTA Negeri. Menurutnya hal tersebut tentu merupakan sebuah masalah yang harus segera ditindaklanjuti.
“Terus yang kedua menyangkut masalah rapat hearing kemarin bapak. Yang ada kurang lebih 200 anak yang tidak diterima di SLTA negeri. ini yang jadi masalah. Yang saya tanya dari bagian Kesra Setkab, Apakah sekolah swasta bisa mendapatkan beasiswa ibu? bisa, ya,” tandasnya.
Leni menganggap bahwa praktik-praktik tersebut tentu sangat mencoreng nama baik dunia pendidikan Kutim karena tak dipungkiri hal tersebut telah membuat banyak orang tua murid merasa kecewa. “Jadi hasil keputusan kemarin itu dari orang tua sendiri sangat mengecewakan,” kata Leni. ADV
