Sangatta – Fraksi Amanat Keadilan Berkarya (AKB) DPRD Kutai Timur menyoroti pendapatan asli daerah (PAD) dalam Rapat Paripurna. Berdasarkan nota penjelasan, PAD tercatat sebesar Rp352,46 miliar atau 44,76% dari target anggaran sebesar Rp787,53 miliar. Anggota Komisi C DPRD Kutai Timur sekaligus anggota Fraksi AKB, Mulyana, menekankan pentingnya diversifikasi sumber pendapatan dan mengurangi ketergantungan pada sektor pertambangan.
Mulyana mengungkapkan, “Pendapatan asli daerah yang baru mencapai 44,76% dari target menunjukkan bahwa masih ada potensi yang belum tergarap. Kita perlu mencari sumber pendapatan lain, tidak hanya mengandalkan pertambangan.”
Menurut Mulyana, pengelolaan kekayaan daerah harus lebih optimal, terutama dari sektor retribusi dan pajak daerah yang belum digarap maksimal. “Pendapatan dari retribusi dan pajak daerah harus terus digali untuk meningkatkan PAD,” ujarnya.
Fraksi AKB juga menyoroti penyertaan modal pada Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). Menurut Mulyana, penyertaan modal seharusnya tidak hanya untuk tujuan perdagangan, tetapi juga untuk memperoleh dividen dan pengaruh signifikan di masa depan. “Penyertaan modal pada BUMD harus bisa memberikan dividen dan pengaruh signifikan bagi PAD,” tegasnya.
Fraksi AKB mengajak seluruh pihak untuk berkolaborasi dalam mengelola kekayaan daerah secara optimal dan mencari sumber pendapatan baru. “Kami mengajak semua pihak bekerja sama mengelola kekayaan daerah secara optimal dan mencari sumber pendapatan baru agar target PAD tercapai dan pembangunan daerah maksimal,” kata Mulyana.
Peningkatan PAD diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan bagi pembangunan infrastruktur dan pelayanan publik. Fraksi AKB berkomitmen mendorong pemerintah daerah agar fokus pada peningkatan PAD. “Kami berkomitmen mendorong pemerintah daerah fokus pada peningkatan PAD untuk pembangunan infrastruktur dan pelayanan publik yang lebih baik,” pungkas Mulyana. ADV