Sangatta – Anggota Komisi C DPRD Kabupaten Kutai Timur, Yusuf T Silambi, menyoroti kelemahan dalam pembangunan Pelabuhan Kenyamukan (MYC) yang hingga kini belum selesai, meskipun seharusnya telah rampung pada akhir 2024. Silambi mengungkapkan kekecewaannya atas lambatnya progres pembangunan yang telah diproses sejak tahun 2023.
“Diharapkan pada tahun 2024 akhir, sudah harus selesai, cuman cuman saja kenyataan sampai hari ini kena pressure politik lagi,” ungkap Silambi.
Anggaran yang telah disepakati dan telah dimulai dari KPC ternyata belum mampu mempercepat pengerjaan. Silambi menyatakan bahwa situasi di lapangan seringkali berbeda dengan keputusan yang diambil di meja rapat.
“Mungkin inilah para media coba cari tahu dimana kelemahannya sehingga pembangunan pelabuhan Kenyamukan ini, sampai hari ini belum selesai,” tambahnya.
Ketidaksempurnaan dalam pelaksanaan proyek ini menunjukkan adanya hambatan yang perlu dipecahkan. Yusuf Silambi memandang pentingnya peran media dalam mengungkapkan kelemahan tersebut, sehingga masalah ini dapat diselesaikan secara transparan dan akuntabel.
Dalam menghadapi situasi ini, diperlukan sinergi antara pemerintah, pihak terkait, dan media untuk mencari solusi terbaik guna mempercepat pengerjaan Pelabuhan Kenyamukan dan menjamin kesuksesan proyek ini.
Melalui ajakan ini, Yusuf Silambi berharap adanya kolaborasi yang kuat antara berbagai pihak untuk menyelesaikan permasalahan ini demi kemajuan Kutai Timur. ADV
