Sangatta – Abdi Firdaus, Anggota Komisi C DPRD Kabupaten Kutai Timur, telah dikenal sebagai “Bapak Pembangunan Bengalon” karena fokusnya yang kuat dalam pembangunan di wilayah tersebut.
Dengan komitmen yang tinggi terhadap peningkatan kualitas hidup masyarakat, terutama di Bengalon, Abdi Firdaus telah mengambil pendekatan langsung dalam mendengarkan dan menangani kebutuhan warga di desa-desa.
Meskipun masa kepemimpinannya di DPRD Kabupaten Kutai Timur akan segera berakhir pada akhir 2024, ia tetap berkomitmen untuk terus membantu warga, terutama di Bengalon, sesuai dengan julukannya.
“Karena saya sering mengunjungi desa-desa dan mendengarkan langsung kesulitan masyarakat, saya langsung merespon dan memprogramkannya, seperti penyediaan air bersih dan pembangunan infrastruktur,” ungkap Abdi Firdaus tentang pendekatan kerjanya yang proaktif.
Upaya ini telah membuatnya mendapatkan julukan yang membanggakan dan menggambarkan dedikasinya dalam mengadvokasi pembangunan di Bengalon.
Lebih lanjut, Abdi Firdaus menjelaskan fokus utamanya dalam pembangunan, yang meliputi tidak hanya infrastruktur tetapi juga dukungan terhadap usaha kecil dan menengah.
“Di Bengalon, saya dijuluki sebagai Bapak Pembangunan Bengalon karena pembangunan di Bengalon sangat penting,” tambah Firdaus dengan bangga.
Pentingnya pembangunan di Bengalon adalah dukungan terhadap sektor-sektor ekonomi yang belum mendapat perhatian yang cukup.
“Fokus utama di Bengalon adalah pembangunan infrastruktur dan dukungan untuk usaha kecil menengah, mengingat 85% penduduknya bekerja di sektor ini, sedangkan 15% sisanya bekerja di industri, pertambangan, dan sektor lainnya. Saya memprioritaskan 15% tersebut,” jelasnya.
Abdi Firdaus bertekad untuk terus mendorong pembangunan yang berkelanjutan dan inklusif, memastikan bahwa semua segmen masyarakat dapat merasakan manfaat dari pertumbuhan dan pembangunan yang terjadi.
Dengan melihat kemajuan yang telah dicapai dan rencana yang masih akan dilaksanakan, Abdi Firdaus menunjukkan komitmen yang tidak hanya fokus pada pembangunan fisik tetapi juga pemberdayaan ekonomi bagi warga Bengalon.
Dengan keberhasilannya dalam mendukung infrastruktur dan usaha kecil, ia tidak hanya memperkuat ekonomi lokal tetapi juga meningkatkan kualitas hidup masyarakat, menjadikan Bengalon sebagai contoh pembangunan yang berkelanjutan dan berorientasi pada kesejahteraan masyarakat. ADV