Sangatta – Kabupaten Kutai Timur senantiasa memaksimalkan segala potensi dan sumber daya yang dimiliki untuk terus berusaha memenuhi kesejahteraan masyarakatnya.
Demikian juga dari bidang peternakan Dinas Pertanian Kabupaten Kutim, yang saat ini terus merancang program-program peningkatan kualitas dan kuantitas ternak di Kutim
Ditemui dalam sebuah wawancara, Kabid Peternakan Dinas Pertanian Kabupaten Kutim, Kurniawan Dewanto memaparkan program vaksinasi ternak yang saat ini tengah dilakukan.
Kurniawan mengakui bahwa kendala masih ditemukan di lapangan, diantaranya karena pola ekstensif yang diterapkan oleh para peternak dengan melepas sapi ternak mereka ke alam terbuka begitu saja.
Hal ini membuat tim vaksinasi kerepotan dalam melakukan tugasnya, karna tentunya ada risiko tersendiri menangani hewan ternak yang berada lepas di alam terbuka tanpa tali pengikat.
“Ya vaksinasi masih berjalan. Mulai vaksin rabies, PMK sama Jembrana. Kita ada 1900 dosis jatah vaksin rabies dari provinsi, sudah gak susahlah, tapi kalo pemiliknya gak bisa menangkap (sapinya) kami tidak bisa (memberikan vaksinnya). Yang bisa deketin sapinya ya pemiliknya. Karna gak ada talinya ya, liar gitu.” Terangnya.
Kurniawan mencontohkan kondisi peternak di jawa pada umumnya sebagai pembanding untuk menggambarkan bahwa jika sapi dikandangkan akan membuat proses vaksinasi jadi lebih cepat dan lebih mudah.
“Nah itu kesulitannya vaksinasi disini. Kalo dijawa kan dikandangkan semua, tinggal naik motor, pindah dari satu kandang ke kandang lain, cepet. Kalo disini susah. Tapi paling tidak ya sudah enam ribuan ekor.” Tambahnya.
Saat ini, Kurniawan Dewanto berharap dengan mengubah pola melepas sapi menjadi mengkandangkannya akan membawa perbedaan dimana proses vaksinasi bisa di lakukan lebih mudah dan lebih cepat.ADV