Sangatta – Fenomena bonus demografi merupakan sebuah peluang berharga bagi Indonesia, dan pemuda adalah pilar utama yang akan menopang masa depan bangsa. Bupati Kabupaten Kutai Timur, Ardiansyah Sulaiman, menyoroti pentingnya pemuda dalam mengelola potensi bonus demografi dengan optimal.
Bupati Kabupaten Kutai Timur Ardiansyah Sulaiman menuturkan, “Bonus demografi adalah saat yang tepat untuk memaksimalkan potensi pemuda Indonesia. Mereka adalah agen perubahan dan motor penggerak pembangunan.”
Indonesia mengalami bonus demografi sejak tahun 2012 dan diprediksikan sampai pada puncaknya pada tahun 2030. Dengan demikian, jumlah penduduk usia produktif yang bekerja dan turut berkontribusi pada pembangunan akan meningkat. Akan tetapi, bonus demografi hanya akan membawa manfaat jika pemuda mempunyai akses pendidikan dan pelatihan yang mumpuni.
Pendidikan dan pelatihan yang relevan untuk mempersiapkan pemuda menghadapi tuntutan pasar kerja merupakan hal yang sangat penting.
Bupati Ardiansyah Sulaiman menegaskan, “Kita harus memastikan pemuda memiliki keterampilan dan pengetahuan yang sesuai dengan kebutuhan sektor ekonomi dan industri.”
Pemuda adalah kelompok yang cakap dalam menghadapi tantangan teknologi dan informasi modern. Akan tetapi, mereka juga dibebani tanggung jawab pada persoalan seperti pengangguran, narkoba, dan masalah sosial lainnya. Bonus demografi menciptakan peluang besar untuk memecahkan beragam permasalahan tersebut dengan memotivasi pemuda untuk menjadi agen perubahan positif.
Semangat juang para pemuda, seperti yang terpancar dalam Sumpah Pemuda, merupakan landasan kuat dalam menyambut beragam permasalahan dan meraih visi besar bagi Indonesia. Dalam bonus demografi ini, pemuda mengemban peran penting dalam membangun masa depan yang lebih baik. Dengan dukungan, pendidikan, dan pelatihan yang sesuai, potensi pemuda Indonesia dalam menghadapi masa depan yang gemilang kian menjanjikan.ADV
