Program Inseminasi Buatan Masih Memiliki Kendala

Kabid Peternakan dari Dinas Pertanian, Kurniawan Dewanto
Kabid Peternakan dari Dinas Pertanian, Kurniawan Dewanto

Sangatta – Kabupaten Kutai Timur melakukan berbagai macam upaya untuk senantiasa meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya dengan memaksimalkan segala potensi dan sumber daya alam yang dimiliki, tidak terkecuali melalui program-program yang dilakukan Dinas Pertanian.

Kabid Peternakan Dinas Pertanian Kabupaten Kutai Timur, Kurniawan Dewanto, dalam sebuah wawancara memaparkan terobosan-terobosan yang dilakukannya juga kendala yang tengah dihadapinya saat ini.

Salah satu program yang tengah berjalan adalah program kawin suntik pada sapi atau inseminasi buatan.

Program ini diklaim sudah memberikan hasil yang signifikan, selain meningkatkan kualitas hasil ternak juga dapat menekan biaya dalam prosesnya.

Namun disisi lain, saat ini ternyata program ini menuntut metode kerja yang juga tidak mudah. Dikarenakan untuk memenuhi kebutuhan pakan sapi, peternak terpaksa melepasnya ke alam terbuka. Sedangkan inseminasi buatan bisa dilakukan ketika sapi berada di dalam kandang.

Hal ini terjadi juga karna faktor mindset para peternak yang belum berubah. Sehingga peternak lebih memilih melepas sapinya daripada mengkandangkannya.

“Caranya adalah dengan memasukkan sapi mereka ke dalam kandang, itu (yang sulit), karna itu kan butuh mengubah mindset, ya kalo di jawa kan mana ada tanah yang luas, tapi kenapa disana populasi (sapi) tinggi? Karna dikandangkan, program Inseminasi Buatannya jadi jalan, program kesehatannya jalan, makanya tidak banyak sapi yang mati, kalau disini orang males untuk nyari rumput, karna memang dia tidak nanam ruput, dia nyari rumput alam.” Ujar Kurniawan.

Saat ini, menurut Kurniawan, merubah mindset dari peternak sangatlah penting, sehingga para peternak peternak mau merubah cara kerjanya dalam menyediakan pakan bagi ternak mereka.

Kurniawan menambahkan, “Rumput alam jauh dari rumah, ada yang pakai sepeda motor, ada yang pakai mobil, ya, kalau di sana (jawa) dia cukup jalan kaki di depan rumah, atau dipinggir kandangnya, nah seperti itu, itu yang sekarang merubah mindset dari peternak itu yang kita perhatikan.”

Kurniawan meyakini, jika mindset para peternak bisa berubah, makan kedepannya kegiatan beternak bisa menjadi semakin mudah dan efisien.ADV

Loading

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *