Sangatta – Berbagai macam industri besar yang beraktifitas di wilayah Kabupaten Kutai Timur tentu juga memunculkan berbagai kebutuhan untuk menunjang aktifitas mereka.
Salah satu industri besar yang di kenal luas menjalankan produktifitasnya di Kutim adalah perusahaan sawit.
Kurniawan Dewanto, selaku Kabid Peternakan Dinas Pertanian Kabupaten Kutai Timur melihat adanya potensi dari para peternak sapi untuk turut ambil bagian dalam peluang memenuhi permintaan pupuk dari perusahaan sawit.
Kendati demikian, pola gembala yang diterapkan oleh peternak sapi dirasa masih menyulitkan mereka untuk bisa memaksimalkan peluang tersebut.
Ia mengharapkan, agar peternak bisa merubah pola extensif menjadi pola intensif, yang tadinya sapi dilepas ke alam terbuka, kini sapi dikandangkan.
“Perusahaan sawit ternyata juga mencari, tapi masalahnya, peternak ini kan dilepas, dilepas ke kebun, nah kan, nah sekarang kita menyadarkan, ada beberapa yang mereka sudah masuk (ke kandang), mereka sudah mulai memanfaatkan kotoran, diolah, dijual, atau dipakai sendiri ke kebunnya.” Kata Kurniawan.
Saat ini, Kurniawan Dewanto tengah berupaya memaksimalkan hasil produktifitas para peternak agar semakin memungkinkan untuk bisa mengambil peluang ekonomi tersebut.
Walaupun, masih ada kendala yang harus dihadapi oleh Dinas Pertanian dan para pekerja, yaitu konsistensi jumlah pasokan pupuk yang akan di kirim ke perusahaan sawit tersebut.
Kurniawan menjelaskan, “Perusahaan sawit juga sebenarnya menerima, cuma perusahaan sawit itu menerimanya harus kontrak, misalnya anggaplah 50 ton sebulan, ya harus 50 ton, gak boleh naik turun gitu loh. Itu yang masih susah kami penuhi.”
Kendati demikian, Kurniawan mengatakan akan terus berupaya untuk mencari solusi demi meningkatkan hasil produktifitas para peternak sapi di Kabupaten Kutim.ADV