Sangatta – Kabupaten Kutai Timur berhasil menunjukkan peningkatan signifikan dalam jumlah Pekerja Kontrak Waktu Tertentu (PKWT) selama beberapa tahun terakhir. Data dari Sekretaris Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Kutai Timur, Piter Buyang, memaparkan tren ini.
Piter Buyang menyampaikan, “Tahun 2021, kita mencatat 12.477 pekerja berstatus PKWT. Angka ini meningkat menjadi 13.177 pada tahun 2022, dan pada 2023 jumlah pekerja PKWT mencapai 15.605. Hingga bulan September tahun ini, total pekerja PKWT telah mencapai 200.459.”
PKWT mengacu pada perjanjian kerja yang memiliki batas waktu tertentu, biasanya dalam bentuk kontrak. Tren pertambahan jumlah pekerja PKWT ini menunjukkan pertumbuhan sektor industri dan perusahaan di Kutai Timur.
Kendati demikian, tingginya jumlah PKWT juga memicu perhatian tersendiri terhadap angka pengangguran di daerah ini. Piter Buyang menuturkan, “Peningkatan jumlah pekerja PKWT mengindikasikan pertumbuhan sektor ekonomi. Namun, Kutai Timur juga menerima pendatang dari luar daerah yang berminat bekerja di sini. Oleh karena itu, masalah pengangguran harus diidentifikasi dengan hati-hati.”
Data yang lengkap mengenai tingkat pengangguran masih membutuhkan analisis lebih lanjut, dan akan bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik (BPS) untuk memperoleh data yang lebih terperinci. Situasi ini menuntut perencanaan yang cermat dari pemerintah daerah untuk mememecahkan masalah terkait pengangguran.
Peningkatan pekerja PKWT juga menggarisbawahi tentang pentingnya peningkatan kualifikasi dan keterampilan tenaga kerja.
Dengan menerapkan program pelatihan dan sertifikasi, Dinas Tenaga Kerja Kutai Timur berusaha meningkatkan kompetensi tenaga kerja lokal sehingga mereka dapat berkompetisi di pasar kerja yang semakin ketat.
Hal ini dipercaya dapat membantu meminimalisir permasalahan pengangguran sambil mendorong peningkatan pertumbuhan ekonomi daerah.ADV
