Sangatta – Kabupaten Kutai Timur (Kutim) mewujudkan komitmennya dalam menyikapi banjir berlandaskan survei dan pemahaman akan kebutuhan masyarakat yang terdampak.
Noviari Noor, selaku Kepala Dinas Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Kutai Timur, memaparkan tentang pendekatan yang diambil oleh pemerintah setempat dalam mengatasi persoalan banjir.
Novi mengingatkan bahwa survei awal untuk mengidentifikasi dampak banjir pada masyarakat sebelum memberikan bantuan merupakan hal yang penting.
Ia menuturkan, “Kendalanya teman-teman di awal kegiatan itu masih survei dan menetapkan merumuskan kriteria masyarakat yang terkena dampak seperti apa. Itu akan disampaikan bantuan apa yang akan diberikan.”
Pemerintah Kutai Timur meyakini bahwa harus cukup bijak untuk tidak memberikan bantuan sembarangan, namun memastikan bahwa bantuan tersebut sesuai dengan kebutuhan yang sebenarnya. Pendekatan ini dimaksudkan untuk mengoptimalkan efektivitas upaya penanganan banjir.
Selain penanganan banjir, Kabupaten Kutai Timur juga telah menerapkan program stunting yang berfokus pada pencegahan stunting sejak tahap remaja hingga pernikahan.
Noviari Noor menjelaskan bahwa, “Indikatornya untuk menurunkan kasus stunting itu kita treatment dari remaja, sampai dewasa menjelang pernikahan, kita treatment sampai pernikahan, hamil muda, hamil besar, sampai melahirkan pun.”
Pemerintah Kutai Timur juga telah menganggarkan dana yang signifikan untuk mengantisipasi masalah stunting dan kesehatan lainnya di daerah tersebut.
Program-program ini menunjukkan komitmen pemerintah Kutai Timur dalam mendorong peningkatan kualitas hidup masyarakatnya dan menciptakan solusi yang tepat terhadap tantangan yang tengah dialami.
Dengan mengundang partisipasi publik dan survei yang cermat, diyakini penanganan banjir dan pelayanan kesehatan masyarakat dapat berjalan lebih efektif dan efisien di masa depan.ADV