Ketua Komisi II DPRD Kaltim, Nidya Listiyono. (Ist)
Samarinda – Ketua Komisi II DPRD Kalimantan Timur (Kaltim), Nidya Listiyono mengatakan bahwa inflasi di Kaltim dipengaruhi adanya hari besar keagamaan atau hari besar nasional.
Sehingga, ada saja oknum yang memanfaatkan momentum itu dengan melakukan penimbunan barang.
Nidya meminta Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil, dan Menengah (Disperindagkop UKM PKP) Kaltim untuk bekerja sama dengan pihak berwajib untuk melakukan razia operasi pasar guna mengantisipasi kenaikan harga bahan pokok penting (Bapokting) menjelang natal dan tahun baru (nataru).
“Inflasi banyak faktor, pertama salah satunya biasanya ada event besar atau barang ditimbun jadi saya minta disperindagkop kerja sama dengan pihak berwajib untuk lakukan razia operasi pasar supaya jangan ada pedagang nakal menimbun bahan pokok yang menyebabkan barang baik harganya,” ujar pria yang kerap disapa Nidya di kantor DPRD Kaltim, Samarinda, Jumat (3/11/2023).
Nidya menambahkan bahwa stabilitas harga pangan sangat penting bagi kesejahteraan masyarakat. Ia berharap Pemerintah Provinsi Kaltim melalui Disperindagkop dapat menjaga pasokan dan distribusi bahan pokok agar tidak terjadi kelangkaan atau lonjakan harga.
“Saya minta kepada Pemprov lewat disperindagkop jaga stabilitas harga pangan supaya kita enak juga kan makannya,” tutur Nidya.
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim, inflasi di provinsi ini pada bulan Oktober 2023 mencapai 0,28 persen. Angka ini lebih tinggi dibandingkan dengan inflasi nasional yang sebesar 0,14 persen. Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga di Kaltim antara lain adalah cabai merah, bawang merah, telur ayam ras, daging ayam ras, dan beras medium. (ADV/DPRD Kaltim)