Anggota DPRD Kaltim, Ananda Emira Moies saat melaksanakan Reses di RT 12 Makroman, Samarinda (28/10/23). (Ist)
Samarinda – Komisi IV DPRD Kaltim, Fraksi PDI Perjuangan, Ananda Emira Moies melakukan serap aspirasi (reses), di RT 12 Makroman, Kelurahan Makroman, Samarinda, Minggu (29/10/23).
Dalam reses ini terdapat kendala terhadap akses pupuk yang menjadi permasalahan serius di wilayah ini. Kendala ini memerlukan penanganan dari pihak berwenang agar para petani dapat terus berkontribusi pada ketahanan pangan nasional.
Politisi asal PDI Perjuangan yang kerab di sapa Nanda, mendengarkan dengan seksama permasalahan yang terjadi di RT 12 Makroman, Samarinda. Kesulitan mendapatkan pupuk, baik yang bersubsidi ataupun tidak bersubsidi, menjadi masalah kekinian yang dihadapi warga dis sana.
“Saya tanya kenapa, rupanya sekarang itu beli pupuk harus pakai kartu,” ungkapnya.
Keluhan ini menjadi awal dari serangkaian permasalahan yang harus dipecahkan.
Perempuan kelahiran Jakarta tahun 1984 ini merasa khawatir soal prosedur yang terbilang cukup menyulitkan petani.
Pasalnya, sebagian petani justru tidak mengerti bagaimana harus mendapatkan kartu tersebut. Ini merupakan kendala serius yang perlu mendapat perhatian lebih.
Menurut Nanda, pemerintah perlu mengetahui bahwa para petani sangat bergantung pada pupuk untuk meningkatkan hasil panen. Namun, dengan ketidakpahaman ini, beberapa petani tidak memiliki akses untuk membeli pupuk yang sangat dibutuhkan.
Dampaknya, produksi pertanian terganggu dan menyebabkan kerugian ekonomi. Padahal yang harus diketahui adalah, menurut Nanda, petani sebagai tulang punggung di sektor pertanian benar-benar harus mendapatkan perhatian.
“Mereka tidak tahu harus mendapatkan kartu itu bagaimana. Di sisi lain, kartu ini sangat diperlukan untuk membeli pupuk. Katanya sih harus terdaftar dulu, tapi banyak yang belum terdaftar,” ujar Nanda.
Nanda mengatakan, untuk mengatasi masalah ini, pemerintah perlu melakukan tindakan konkret, seperti menyederhanakan prosedur pendaftaran untuk mendapatkan kartu, memberi pelatihan, hingga melakukan
pendampingan kepada para petani.
Nanda meminta agar ada upaya menanamkan pemahakan petani terhadap prosedur untuk memperoleh pupuk sebagai kunci dalam menyelesaikan masalah ini. Para petani perlu memahami betapa vitalnya kartu pupuk ini dalam mendukung hasil panen mereka.
“Kita juga harus meningkatkan kesadaran mereka tentang pentingnya mendapatkan kartu ini,” ujar Nanda. (ADV/DPRD Kaltim)