Sangatta – Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Kutai Timur (Kutim) menilai Penyaluran Bantuan Sosial (Bansos) masih banyak yang tidak tepat sasaran.
Plt Sekretaris Dinsos Kutim Budi Mulia mengatakan pihaknya masih memeriksa dan mengurangi data penerima bantuan sosial yang dinilai bukan menjadi sasaran penerima manfaat.
“Beberapa data memang ditemukan tidak masuk dalam kategori penerima bantuan, seperti yang sudah mampu, meninggal dunia, data ganda, ASN, TNI, Polri yang terpantau mempunyai pendapatan diatas UMK,” jelas Budi.
Hal ini yang menurutnya perlu dilakukan pembongkaran dan mengurangi data penerima bansos.
“Penyaluran bantuan sosial itu juga ditemukan terdistribusi kepada pendamping sosial, pekerja dengan gaji di atas Uang Minimum Provinsi (UMP) dan Uang Minimum Kabupaten (UMK), penerima bantuan tercatat meninggal dunia, memiliki jabatan/usaha terdaftar di database AHU, dan terindikasi menerima bantuan ganda,” ungkap Budi lagi.
Ia menyebutkan persentase adanya data seperti itu sekitar 10 persen yang akan pihaknya hapus secara perlahan.
“Mulai dari perangkat Desa kami menyaring data-data penerima melalui DTKS maupun Aplikasi Cek Bansos,” pungkasnya.ADV