Sangatta – Pemanfaatan Aplikasi Sistem Kesejahteraan Sosial-Next Generation (SIKS-NG) di Kabupaten Kutai Timur (Kutim) dinilai belum maksimal dan kurang akurat.
Hal ini disampaikan oleh Plt Sekretaris Dinas Sosial (Dinsos) Kutim, Budi Mulia. Ia menduga hal ini terjadi karena kurangnya Sumber Daya Manusia yang paham dalam mengoperasikan aplikasi tersebut.
Dinas Sosial (Dinsos) telah menggunakan sistem ini untuk mendata masyarakat Kutim dalam kategori penerima bantuan sosial. Pengelolaan sistem ini dibantu oleh perangkat-perangkat desa. Mereka juga memanfaatkan aplikasi SIKS-NG untuk memudahkan pelayanan dalam mengelola data penerima bantuan sosial berbasis online.
Menurut Budi, yang menjadi salah satu kendala kurang akuratnya data penerima bantuan sosial adalah kurang aktif dan telitinya operator setiap desa dalam mengupdate database tersebut, sehingga sering terjadi beberapa kesalahan teknis dan bantuan tidak tersalurkan secara tepat.
“Kita mau aktifkan lagi sistem ini dengan memberikan satu akun untuk setiap desa sekaligus,” ucap Budi.
Ia juga telah mengajukan usulan untuk mengadakan pelatihan khusus aplikasi SIKS-NG guna meningkatkan kembali kualitas SDM Kutim yang turut berperan dalam pengelolaan database penerima bantuan sosial.ADV