SANGATTA – Pengembangan potensi produksi holtikultura di Kabupaten Kutai Timur (Kutim) cukup menjanjikan. Hal itu dapat dibuktikan dengan diminatinya produkai pisang grecek sebagai komoditi ekspor. Mendukung hal itu, Pemkab Kutim akan menyiapkan lahan dan pengembangan potensi produksi holtikultura. Khususnya pisang untuk tujuan ekspor. Dengan menyiapkan lahan seluas 1250 hektare di empat kecamatan.
“Yakni Kecamatan Kaubun, Kaliorang, Sangkulirang dan Kecamatan Karangan. Bisnis holtikultura diyakini sangat prospek atau menjanjikan selain sektor perkebunan,” kata Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman saat kunjungan ke Kecamatan Kaubun belum lama ini.
Dia mengatakan dari beberapa studi perbandingan hasil usaha antara holtikultura dan perkebunan diperoleh ratio 1 berbanding 9. Artinya hasil yang diperoleh 1 hektare tanaman holtikultura baru sama hasilnya dengan 9 hektare lahan perkebunan. Jadi memang hasilnya sangat prospektif atau menjanjikan.
Untuk mendukung ketahanan pangan, Pemkab Kutim juga akan mengembangkan konsep food estate yang dilakukan secara terintegrasi. Mencakup pertanian, perkebunan dan peternakan yang berada di suatu kawasan lahan luas.
Manfaat yang dihasilkan dari keberadaan program food estate ini tidak hanya langsung, namun juga memberikan manfaat secara tidak langsung. Sedangkan manfaat langsung yang dihasilkan berupa peningkatan produksi dan penyerapan tenaga kerja bagi masyarakat lokal dan petani.