SANGATTA – Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Kutim) melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPPA) Kutim, menggelar seminar perempuan peduli politik. Seminar tersebut digelar di Ruang Panel, Kantor DPRD Kutim.
Dengan mengusung tema “Cerdas Berpolitik Perempuan Maju” seminar perempuan peduli politik dibuka oleh Staf Ahli Bidang Perekonomian Pembangunan dan Keuangan, Sulastin mewakili Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman.
Dalam sambutannya, Sulastin mengatakan bahwa tahun 2024 merupakan tahun politik dengan momentum yang sangat signifikan. Di mana, tahun tersebut Indonesia akan menyelenggarakan pemilihan umum (Pemilu) presiden dan wakil presiden serta pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak di tingkat provinsi dan kabupaten/kota.
Sesuai Undang Undang Nomor 22 Tahun 2007, Tentang Penyelenggaraan Pemilu, mengatur agar komposisi penyelenggara pemilu memperhatikan keterwakilan perempuan minimal 30 %.
“Pasal 6 ayat (5) Undang Undang tersebut menyatakan bahwa komposisi keanggotaan KPU provinsi serta kabupaten/kota, harus memperhatikan keterwakilan perempuan sekurang-kurangnya 30 persen,” ungkapnya.
Lebih lanjut Sulastin mengatakan perempuan dalam rumah tangga (RT) adalah aset, potensi dan investasi negara. Untuk itu dirinya berharap kepada kaum perempuan untuk dapat mengikuti perubahan waktu dan jaman.
“Pergeseran waktu saat ini harus kita ikuti, apalagi kaum perempuan mendapat kesempatan untuk ikut dalam kancah perpolitikan dengan kesetaraan saat ini perempuan pun dapat bersaing dengan laki-laki dalam keikutsertaannya di politik,” pungkasnya.
Sebelumnya Kepala DPPPA Kutim dr Aisyah melaporkan bahwa kegiatan seminar tersebut merupakan kegiatan yang kedua yang berkaitan dengan politik. Sebelumnya DPPPA mengelar sosialisasi pendidikan politik bagi pemilih pemula.
“Tujuan dari kegiatan ini tidak lain adalah untuk memberi pemahaman dan pengajaran dalam pemilihan anggota legislatif tahun 2024, agar kuota perempuan dalam pemilihan bisa terpenuhi,” ungkapnya.
Aisyah mengungkapkan bahwa ketimpangan gender di Kutim masih terjadi termasuk didalamnya Indeks Pembangunan Gender (IPG) dan Indek Pemberdayaan Gender (IDG).
“Seminar ini terlaksana berkat kerjasama dengan Wakil Ketua DPRD Kutim Asti Mazar Bulang sebagai perwakilan perempuan di legislatif. Dengan tujuan untuk memberikan pemahaman politik terhadap kaum perempuan di Kutai Timur,” ucapnya.
Kegiatan yang diikuti oleh ratusan peserta dari berbagai organisasi wanita politik dan organisasi wanita lainnya di Kutim tersebut menghadirkan narasumber Abdullah Karim dari Universitas Mulawarman samarinda.